Konstruksi Beton dengan Teknik Sosrobahu merupakan teknik konstruksi beton yang digunakan terutama untuk memutar
bahu lengan beton jalan layang yang ditemukan oleh Tjokorda Raka
Sukawati 27 Juli 1988. Dengan teknik ini, lengan jalan layang diletakkan
sejajar dengan jalan di bawahnya, dan kemudian diputar 90 derajat
sehingga pembangunannya tidak mengganggu arus lalu lintas di jalanan di
bawahnya.
Secara teknik penemuan itu belum diuji coba karena waktu yang terbatas,
namun ia yakin temuannya itu bisa bekerja. Tjokorda bahkan berani
bertanggungjawab bila lengan beton jalan layang itu tidak bisa berputar.
Pada tanggal 27 Juli 1988 pukul 10 malam waktu setempat (Jakarta), pompa hidrolik dioperasikan hingga titik tekan 78 kg/cm2. Lengan pier head itu, meskipun bekesting-nya telah dilepas, mengambang di atas atap pier shaft lalu dengan dorongan ringan sedikit saja, lengan beton raksasa itu berputar 90 derajat.
Secara teknik penemuan itu belum diuji coba karena waktu yang terbatas,
namun ia yakin temuannya itu bisa bekerja. Tjokorda bahkan berani
bertanggungjawab bila lengan beton jalan layang itu tidak bisa berputar.
Pada tanggal 27 Juli 1988 pukul 10 malam waktu setempat (Jakarta), pompa hidrolik dioperasikan hingga titik tekan 78 kg/cm2. Lengan pier head itu, meskipun bekesting-nya telah dilepas, mengambang di atas atap pier shaft lalu dengan dorongan ringan sedikit saja, lengan beton raksasa itu berputar 90 derajat.
Ketika pier shaft itu sudah dalam posisi sempurna, secara perlahan minyak dipompa keluar dan lengan beton itumerapat ke tiangnya. Sistem LPBH itu dimatikan sehingga perlu alat berat untuk menggesernya. Namun demikian karena khawatir kontruksi itu bergeser, Tjokorda memancang delapan batang besi berdiameter 3,6 cm untuk memaku pier head ke pier shaft lewat lubang yang telah disiapkan. Kemudian satu demi satu alat LBPH itu diterapkan pada kontruksi beton lengan jembatan layang yang lain.
Pada tanggal 27 Juli 1988 pukul 10 malam waktu setempat (Jakarta), pompa hidrolik dioperasikan hingga titik tekan 78 kg/cm2. Lengan pier head itu, meskipun bekesting-nya telah dilepas, mengambang di atas atap pier shaft lalu dengan dorongan ringan sedikit saja, lengan beton raksasa itu berputar 90 derajat.
Ketika pier shaft itu sudah dalam posisi sempurna, secara perlahan minyak dipompa keluar dan lengan beton itumerapat ke tiangnya. Sistem LPBH itu dimatikan sehingga perlu alat berat untuk menggesernya. Namun demikian karena khawatir kontruksi itu bergeser, Tjokorda memancang delapan batang besi berdiameter 3,6 cm untuk memaku pier head ke pier shaft lewat lubang yang telah disiapkan. Kemudian satu demi satu alat LBPH itu diterapkan pada kontruksi beton lengan jembatan layang yang lain.
Teknik ini dianggap sangat membantu dalam membuat jalan layang di
kota-kota besar yang jelas memiliki kendala yakni terbatasnya ruang kota
yang diberikan.
Hal ini bermula ketika ia memperbaiki kendaraannya, hidung mobil Mercedes buatan 1974-nya diangkat dengan dongkrak sehingga dua roda belakang bertumpu di lantai yang licin karena ceceran tumpahan oli yang tidak disengaja. Begitu mobil itu tersentuh, badan mobil berputar dengan sumbu batang dongkrak.
Satu hal yang ia catat, dalam ilmu fisika dengan meniadakan gaya geseknya, benda seberat apapun akan mudah digeser. Kejadian tadi memberikan inspirasi bahwa pompa hidrolik bisa dipakai untuk mengangkat benda berat dan bila bertumpu pada permukaan licin, benda tersebut mudah digeser. Dari beberapa variabel tersebut dan menggabungkannya dengan beberapa parameter, akhirnya ia menemukan persamaan baru dan memberikan nama "Rumus Sukawati", sesuai namanya.
Awal November 1989, Presiden Soeharto ikut merayakan proyek ke-85 nya dan memberikan nama teknologi itu Sosrobahu yang diambil dari nama tokoh cerita sisipan MAhabharata. Temuan Tjokorda digunakan insinyur Amerika Serikat dalam membangun jembatan di Seattle. Ia pun mendapat hak paten yang diterima dari pemerintah Indonesia (1995) Jepang (1992), Malaysia dan Filipina. Sementara Korea Selatan masih bersikeras ingin membeli hak patennya.
Hal ini bermula ketika ia memperbaiki kendaraannya, hidung mobil Mercedes buatan 1974-nya diangkat dengan dongkrak sehingga dua roda belakang bertumpu di lantai yang licin karena ceceran tumpahan oli yang tidak disengaja. Begitu mobil itu tersentuh, badan mobil berputar dengan sumbu batang dongkrak.
Satu hal yang ia catat, dalam ilmu fisika dengan meniadakan gaya geseknya, benda seberat apapun akan mudah digeser. Kejadian tadi memberikan inspirasi bahwa pompa hidrolik bisa dipakai untuk mengangkat benda berat dan bila bertumpu pada permukaan licin, benda tersebut mudah digeser. Dari beberapa variabel tersebut dan menggabungkannya dengan beberapa parameter, akhirnya ia menemukan persamaan baru dan memberikan nama "Rumus Sukawati", sesuai namanya.
Awal November 1989, Presiden Soeharto ikut merayakan proyek ke-85 nya dan memberikan nama teknologi itu Sosrobahu yang diambil dari nama tokoh cerita sisipan MAhabharata. Temuan Tjokorda digunakan insinyur Amerika Serikat dalam membangun jembatan di Seattle. Ia pun mendapat hak paten yang diterima dari pemerintah Indonesia (1995) Jepang (1992), Malaysia dan Filipina. Sementara Korea Selatan masih bersikeras ingin membeli hak patennya.
Demikianlah uraian singkat kami tentang Konstruksi Beton dengan Tehnik Sosrobahu, semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar